Selalu Ada Kali Pertama Untuk Segalanya
Tahun ini, menjadi momentum untuk belajar dan upgrading diri. Mengapa? Karena ada beberapa kesempatan yang datang sekaligus pula menjadi moment untuk belajar lebih baik.
Selalu ada kali pertama untuk segalanya, kan? Bahkan seseorang yang hari ini expert di bidangnya juga pernah menjadi si pemula yang sedang belajar.
Sebenarnya, alasan mengapa aku mencintai dunia menulis.. dikarenakan aku sendiri merasa bukan si pembicara handal di depan banyak orang. Akan tetapi, seiring berkarya dan berorganisasi di bidang kepenulisan, aku juga dituntut untuk menjadi pembicara. Karena itu aku berkeinginan untuk terus belajar, dan mengasah kemampuan public speaking itu sendiri.
Pada akhirnya, yang selama ini nyaman menjadi penulis atau sosok yang bekerja di belakang layar, ada saatnya harus pula siap tampil di hadapan peserta workshop penulisan maupun kegiatan komunitas lainnya.
Alhamdulillah, keputusan untuk menghadirkan kembali Forum Lingkar Pena di kabupaten Magelang mulai menjadi turning point tersendiri bagiku untuk lebih berani dan percaya diri.
Berbagi, berkolaborasi, dan bersinergi dengan banyak pihak. Membawa nama Forum Lingkar Pena untuk dikenal lebih luas di sini.
Ada kisah di balik FLP cabang Magelang sebelum dikukuhkan.
Tahun 2022 adalah awal mula ketika menghubungi FLP Jateng untuk berkonsultasi bagaimana cara membentuk organisasi FLP di Magelang. Karena tak ada tanggapan, aku sempat teralihkan dari keinginan tsb. Terlebih di tahun itu, ibu mertua sakit-sakitan sebelum akhirnya wafat. Aku yang sempat menunggu beliau di rumah sakit, ternyata harus menyusul dirawat inap selama seminggu karena infeksi paru-paru Pneumonia. Sepulang dari RS, pemulihannya pun tak sebentar. Baru lah di awal 2023, aku tergerak menghubungi langsung FLP pusat (via dm Instagram) dan lewat mereka aku diarahkan untuk langsung mengontak ketua FLP Jateng saat itu, yakni Mbak Yustia Hapsari.
Gayung bersambut, lewat Mbak Yustia.. aku bersemangat untuk merekrut kawan-kawan yang backgroundnya penulis maupun pegiat literasi. Dimulai dari menghubungi akun-akun yang kucari lewat Facebook & Instagram dengan hastag #penulismagelang #bloggermagelang #komunitaspenulismagelang. Aku sempat stalking ke beberapa akun aktif, dan menawarkan apa mereka bersedia untuk bergabung di FLP Magelang? Ada yang semula menolak karena alasan kesibukan di dunia nyata, tapi karena kuyakinkan bahwa organisasi ini bisa digerakkan bersama tanpa menyita banyak waktu, beberapa di antaranya pun setuju untuk dimasukkan ke group WhatsApp yang kubuat.
Ada pula yang menolak karena memang belum menghasilkan karya dan sedang tak ingin berkomunitas. Tapi aku tak menyerah, teman-teman yang berhasil kukumpulkan di group turut kuminta untuk mengabari kawan-kawan mereka yang barangkali senang berliterasi dan bersedia join di FLP Magelang. Group WA yang kumiliki juga tak luput dari ajang perekrutan anggota ini. Dari group kuliah, liqo, sampai ke group Salimah yang kutahu ada seorang kader di dalamnya yang senang menulis. Meski tentu tak semua tawaran berbalas anggukan, ada yang menolak mentah-mentah meski sudah kuhubungi langsung lewat wapri 😂😂
Alhamdulillah.. dari yang tadinya hanya diri sendiri kemudian menjadi belasan orang dengan latar belakang penulis, blogger, dan pegiat literasi meski dari berbagai profesi. Ada ibu rumah tangga, bidan, guru, dokter, mahasiswa, pegawai, dsb.
Dari bimbingan Mbak Yustia, kami mulai membentuk pengurus Forum Lingkar Pena cabang Magelang berdasarkan kesanggupan masing-masing. Teman-teman yang aktif mengabarkan FLP dan berhasil menggaet anggota baru kemudian didapuk sebagai divisi kaderisasi. Begitupun teman-teman yang aktif berkarya dan tulisannya marak di berbagai media, kutempatkan di bagian divisi karya. Ada pula divisi lainnya juga diisi oleh kawan-kawan yang kiprahnya luar biasa.
Aku sendiri kemudian mantap jiwa untuk menjabat sebagai ketua FLP cabang Magelang periode 2023-2025 dari hasil diskusi panjang bersama suami yang kemudian turut andil sebagai sekretaris FLP Magelang saat ini.
Yang semula hanya niat, tekad awal, sampai ke upaya mengumpulkan kawan-kawan penulis.. alhamdulillah FLP Magelang saat ini sudah beranggotakan hampir 40 member di group WA.
Dimulai dari kopdar perdana, sampai ke kegiatan daring dengan memanfaatkan group yang ada. Kini, juga aktif di kegiatan offline. Aku percaya, teman-teman yang kemudian berkumpul di group FLP Magelang adalah penulis hebat di kabupaten Magelang yang ke depannya juga akan turut membumikan organisasi ini. Bukan tanpa alasan kami bertemu dan bisa saling mengenal.
Pun, Oktober lalu bertepatan dengan momentum Bulan Bahasa, aku dan FLP Magelang beroleh kesempatan untuk berkunjung ke sekolah-sekolah dari SD hingga SMA untuk menjadi narasumber kepenulisan. Aku menjadi narasumber pelatihan menulis cerpen lewat undangan pribadi yang masuk. Baik anggota maupun pengurus turut termotivasi untuk mengisi kegiatan sebagai narasumber mewakili FLP Magelang ke sekolah yang mengundang kami.
Dari kesibukan goes to school dan menjadi pembimbing di kelas PK Jurnalistik Sastra di salah satu Madrasah Tsanawiyah, aku tetap menyempatkan diri untuk menulis dan mengikuti lomba kepenulisan.
Kabar bahagia itu pun datang dari salah satu event yang kuikuti. Meski tak lolos menjadi pemenang di deretan 6 besar, dan berkesempatan bisa berangkat ke Jakarta hadir di Taman Ismail Marzuki. Naskahku yang berjudul "Man Sibu" ternyata lolos sebagai karya terpilih oleh dewan juri di penulisan cerpen tingkat Internasional Piala H.B. Jassin 2024 bersama 13 cerpen pilihan lainnya. Euforianya masih terasa, haru dan syukurnya, sebab Man Sibu bersaing dengan 1.816 naskah yang masuk. Naskah-naskah itu sebagiannya tentu dari para penulis kawakan, sastrawan yang karyanya sudah sering mejeng di media massa nasional. Jurinya sendiri adalah Seno Gumira Ajidarma, Asma Nadia dan Sunu Wasono. Penulis besar Indonesia yang karyanya bahkan sudah mewarnai kancah perfilman.
Dewan Juri: Seno Gumira Ajidarma, Asma Nadia dan Sunu Wasono |
Cerpen "Man Sibu" menjadikanku sebagai penulis dengan karya terpilih dari Magelang. Alhamdulillah.. |
Terima kasih untuk Bang Man yang menjadi inspirasiku dalam menulis cerpen ini. Alhamdulillah Man Sibu menemukan nasib baiknya sendiri. Maka tak sabar menunggu buku kumpulan cerpen dari lomba menulis Piala H.B. Jassin untuk bisa membaca ulang karyaku yang berdampingan dengan karya hebat lainnya. Masyaa Allah.
Selalu ada kali pertama untuk segalanya...
Aku ingat, kali pertama ikut lomba pembacaan puisi saat masih duduk di bangku Tsanawiyah. Aku yang saat itu tampil pertama, bahkan demam panggung luar biasa. Itu karena aku sendiri belum pernah tampil di panggung, dan disaksikan oleh orang sekampung. Bisa membacakan puisi "Sumpah Pemuda" yang kutulis sendiri hingga rampung, rasanya sudah wahh. Tapi aku tak berhenti, beberapa tahun lalu.. aku masih mengikuti pembacaan puisi dan beroleh juara 3 se-kabupaten Magelang dengan membacakan salah satu puisi terbaik Bunda Helvy Tiana Rosa dari buku "Duka Sedalam Cinta".
Narasumber pelatihan menulis cerpen di SMAN 1 Kota Mungkid |
Saat hamil anak pertama, aku pernah diminta menjadi pembicara di sebuah mall besar yang ada di Magelang.. aku masih demam panggung karena kurangnya penguasaan materi. Dan lagi, itu kali pertama diminta sebagai pembicara setelah tinggal di sini. Dibantu oleh moderator yang membaca kecanggunganku, alhamdulillah acara terlaksana sampai selesai. Apa aku menyerah karena merasa tak cukup baik pada saat itu? Tentu saja tidak :)
Di berbagai kesempatan, aku masih terus belajar menjadi pembicara yang baik. Yang mampu menyampaikan ilmu sekalipun dengan penjelasan yang sederhana, tanpa perlu retorika tingkat tinggi. Yang mampu menyederhanakan apa yang mungkin terasa rumit dicerna, untuk bisa diterima dengan baik tanpa perlu menerka-nerka. Terlebih, berangkat dari pengalaman langsung.
Hingga hari ini, aku masih terus memotivasi diri. Jika selalu ada kali pertama untuk segalanya, maka ambil lah tiap kesempatan yang datang agar kamu bisa merasakan kali ke sekian, di kesempatan-kesempatan selanjutnya. Tak sempurna di penampilan pertama akan jauh lebih baik, ketimbang tak pernah mau mencoba, dan gagal sebelum berupaya.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shalihat. Allah yang memampukan, Allah yang memudahkan. Seperti janjiku di tahun 2023 ketika berhasil menjuarai beberapa lomba menulis cerpen tingkat nasional. Pada saat itu aku tengah hamil besar, anak ketiga. Aku berjanji pada diri sendiri, bahwa sesibuk apapun ketika harus menyambi balita dan bayi sekaligus.. aku tak boleh berhenti berkarya dan melepaskan momentum yang dipunya.
Maka di tahun ini, aku bersungguh-sungguh mengepakkan sayap bersama FLP Magelang.
FLP Magelang bukan sekadar organisasi yang asal ada, untuk kemudian berhenti mengudara.
Entah nanti ketika tak lagi aku yang menjadi ketuanya, insyaa Allah masih akan tetap mendampingi dan bersama kawan-kawan lainnya saling bertumbuh dalam karya dan prestasi. Aku bersyukur pernah menjadi pencetus untuk lahirnya kembali FLP Magelang yang dulu pernah ada di bawah Kak Sinyo Egi. Bahkan di tahun itu, aku sendiri masih bersekolah di tanah kelahiran. Betapa takdir dan iradah-Nya yang membawa langkahku sejauh ini, menetap di tanah Magelang, dan mengukuhkan kembali arti diri bersama impian yang dimiliki. Allahumma baarik.
Mulanya, motivasi menghadirkan organisasi ini karena berangkat dari keinginan si ibu rumah tangga yang ingin berkomunitas di sini.. tapi belum banyak komunitas penulis yang benar-benar aktif di kabupaten Magelang. Jadi bukan tanpa alasan mengapa tiba-tiba berorganisasi penulis, dan mengapa harus FLP. Aku pun meyakini bahwa tergeraknya hati untuk menghubungi FLP dan menjalankan organisasi penulis di kabupaten tempat tinggalku ini, juga adalah bagian dari rencana baik Allah untuk kesempatan belajar, berkarya, dan bertumbuh semakin baik. Bukan hanya untukku sendiri, melainkan pula orang-orang yang tergabung di dalamnya.
Tak putus-putus rasa syukur, meski tantangan sebagai ibu anak tiga sekaligus pula seorang istri turut mewarnai perjuangan ini. Aku bersyukur ketika ayahnya anak-anak, bersedia meliburkan diri dan menjaga anak-anak kami ketika ibunya beroleh amanah untuk mengisi di sekolah. Terima kasih untuk anak-anakku yang bahkan turut ikut, membersamai, menunggu sang ibu merampungkan kegiatan.
Bersyukur, sebab keputusan untuk bergabung dan menjadi bagian dari Forum Lingkar Pena juga menghubungkanku dengan banyak orang-orang hebat, orang-orang baik, yang kukenali sejauh ini. Termasuk Mbak Yustia, Mas Ranu, Bunda Sinta Yudisia, Mas Muslikhin & istri, Mas Sutono, dan masih banyak lagi hingga namanya mungkin saja akan memenuhi postingan ini jika hendak ditulis satu persatu. Tanpa menyebut nama, aku bersyukur bisa mengenali sosok-sosok mereka.
Bagiku, setiap orang yang kita temui di dunia ini adalah bagian dari ketetapan baik Allah. Entah kita yang berguru pada sosok mereka, atau kita lah yang punya lakon sebagai guru. Oleh karena itu, kukuhkan jati diri dengan kebaikan-kebaikan yang akan mempermudah kita dalam ber-hablumminallah sekaligus juga hablumminan-naas, bahkan hablumminan-nafsi yaitu diri sendiri.
Semoga ketika kita dikenal oleh orang lain, yang kita berikan adalah sisi terbaik diri yang di dalamnya ada kebaikan tulus bukan modus. Kebaikan yang kita beri semata karena hanya ingatan dan kesan baik yang ingin kita tinggalkan di hati orang lain. Entah mungkin akan diterima lewat berbagai persepsi yang bisa benar, pun bisa salah... tetapi cukuplah hati yang berlandaskan lillah dan Allah yang menjadi saksi dari itu semua.
Ketimbang menjadi si pemilik prasangka, dan penyebab luka... kita bisa memilih untuk berprasangka baik dan meninggalkan jejak-jejak kebaikan di mana saja lewat cara apapun.
Semoga Allah istiqomahkan hati kita dalam langkah-langkah kebaikan, ketaatan, dan kebermanfaatan yang dikenang di bumi & kekal di akhirat dalam bentuk pemberat amal kebaikan.
24 November 2024 menuju penghujung tahun ini, mari berdoa semoga tahun 2025 dan tahun-tahun seterusnya akan menjadi momentum kita untuk kembali memeluk mimpi-mimpi yang selama ini diyakini dan telah mewujud nyata. Untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik; baik lahir batinnya, tutur kata, sikap dan sifatnya, lisan dan apa yang bahkan tersembunyi dari sepengetahuan orang lain. Semoga keberkahan juga mengiringi setiap ayunan langkah, keberanian, niat, kesungguhan, ikhtiar dan kerja keras, doa-doa, sehingga kembali kepada diri dalam bentuk kebaikan tak bertepi. Aamiin yaa mujiibu. Allahumma aamiin.
Mari berdoa, semoga kita lah orang baik yang ada di doa orang lain yang berharap dipertemukan dengan sosok baik itu. Semoga kita lah orang baik yang mengisi kenangan manis di hati siapapun. Semoga bersemangat menyongsong usia yang tak hanya bertambah sekaligus berkurang, tapi semakin sadar pada potensi sekaligus visi misi yang Allah beri terhadap peran diri di muka bumi ini.
Setiap kita tentu tak lahir dan hadir ke dunia secara percuma. Allah pasti memberikan peran terbaik agar kelak kita menutup usia dengan pengakhiran yang indah sebelum bertemu dengan-Nya.
Kemarin, aku menulis ini di caption postingan instagramku.. sekaligus menjadi penutup di postingan kali ini. Semoga bermanfaat, dan kamu bisa menemukan kembali cahaya asa dan derap mimpi dalam dirimu yang mungkin pernah terkubur. Semangattt!
Temani aku berjuang ya. Kita tata lagi satu persatu, merapikan apa-apa yang perlu dirapikan agar tampak bagian mana saja yang harus tersentuh ulang, dan bagian apa saja yang perlu kita selesaikan segera.
Mari ucapkan terima kasih pada langkah² yang sudah terayun hebat selama ini. Apresiasi setiap hasil, entah itu menjawab utuh doa dan ikhtiarmu, atau baru sebatas lompatan-lompatan awal untuk bisa lebih baik lagi ke depannya.
Satu hal yang pasti, kita tak pernah menyerah. Ketidakmungkinan yang pernah disepelekan orang lain, bisa kau wujudkan dengan terus bergerak ke depan, menjadi pemenang di arena balapmu sendiri. Sebab tandinganmu, adalah dirimu di hari ini pun kemarin... dengan terus menjadi sosok yang lebih baik. Hidup dan menghidupkan. Nyala dan menyalakan. Terang dan menerangi. Kokoh yang mengokohkan.
Mimpi-mimpimu, doamu, keyakinan yang tak pernah meredup sedikitpun, adalah asa yang menyalakan jiwamu.. sejak dulu hingga kini.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shalihat 🤲🤲
Temani aku menulis lebih banyak lagi naskah-naskah hebat yang akan menemukan nasib terbaiknya di tangan penerbit besar, di tangan pembaca-pembaca terbaiknya. Yakini bahwa sesederhana apapun karya yang kau toreh, akan bermakna luar biasa di jiwa-jiwa yang terilhami karenanya.
Terima kasih untuk tak menyerah
Terima kasih untuk terus mengayunkan langkah
Terima kasih untuk percaya diri, meski pernah kau dipandang sebelah mata, dan dianggap tak cukup mumpuni
Terima kasih karena senyum dan keyakinan kuat itu, masih terus kau patri, kau peluk sekuat tenaga.. bahkan ketika tak ada yang memercayainya
Kau selalu berkata "setiap impian besarmu, akan jadi nyata", terima kasih untuk tetap merawat harapan itu
Terima kasih untuk tumbuh berbijaksana, menenggang rasa, sebab kau paham dera terluka
Terima kasih kau bertumbuh kuat sehebat ini, pun seterusnya di masa nanti yang masih kau amini di hari ini
Dear @bianglalahijrah_ terus melangkah, yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Man jadda wa jada. Bismillah biidznillah 🤲✍️👩💻
Narasumber di pelatihan menulis SMA N 2 Kota Magelang |
__________________________ Bismillah, allahumma baarik.
Magelang, 24 November 2024
Copyright: www.bianglalahijrah.com
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)