The Day Became A Mother : Betapa Melelahkan Menjadi Seorang Ibu, Tetapi Itu Luar Biasa
Just know that if you’re a new mom or a mom with a new baby or just a mother in general, you are doing a great job. Nobody is perfect but what you’re doing for your child is perfect to them. Give yourself more credit and don’t set your expectations of yourself too high. Being a parent is not easy feat and it sure is an emotional rollercoaster but certainly one worth riding.
Saat hamil orang-orang mulai memberikan selamat seolah menjadi ibu adalah berkat tak terukur bagi seorang wanita yang telah menikah. Walau faktanya tak semua pasangan berada pada posisi siap untuk benar-benar menerima amanah kehamilan dan kehadiran seorang anak.
Setiap orang bercerita tentang betapa fantastisnya bisa mengemban peran sebagai ibu yang serupa malaikat tak bersayap bagi anak-anaknya. Jauh dirindukan, dekat dibutuhkan. Sosok yang tak bisa lepas dari peran asih dan asuh.
Namun ada hal yang tidak mereka jelaskan mengenai beratnya malam-malam yang terasa berkali-kali lebih panjang, ketika waktu tidur yang seharusnya nyenyak, terusik tangis bayi yang membuatmu terjaga nyaris sepanjang malam.
Tak ada yang memberi tahu rentetan perjuangan yang menguras batin dan kau pun akan menangis bersama dengan itu, di puncak rasa lelah yang tak lagi tertahankan.
Betapa menjadi ibu adalah sepaket bahagia beserta airmata yang menuntut pengorbanan seutuhnya.
Tak ada lagi 'aku' senantiasa, hanya sepenuhnya waktu untuk dia. Sepasang mata bening yang menatapmu penuh arti, rengekan manja yang seketika tenang tatkala berada dalam dekapanmu.
Kau pun harus bersedia mengerem setiap ekspektasi diri dan mengalah pada sesuatu yang rasanya jauh lebih realistis bagi kondisimu saat itu. Sebab menjadi ibu, seolah tak lagi menjadikan pilihan yang tadinya teramat sederhana untuk tinggal dieksekusi saja, lalu tetiba penuh pertimbangan yang dilematis.
Sama seperti ketika si bayi mungil belum hadir melengkapi, mencuri seluruh perhatianmu.. segenap waktu, energi, beserta hati dan pikiranmu.
Menjadi ibu, juga berarti harus siap menahan diri dan menerima perasaan bersalah yang datang menyergap kapan saja. Kendati sepanjang waktu dirimu telah berjuang memberikan apa yang sanggup diberi walau harus mengulurkan tangan lebih dan lagi.
Seorang ibu memang akan lebih banyak memberi ketimbang menerima. Meski tentu saja bukan masalah besar baginya.
Realita kehidupan para ibu yang sebenarnya hanya butuh penerimaan dan sedikit saja penghargaan dari keluarga tempatnya mengabdikan peran. Para ibu yang juga berlomba-lomba menunjukkan betapa hebatnya diri mereka ketika mengemban semua, seolah tak ada lagi yang mampu berhasil melalui medan yang sama persis sehebat dirinya.
Tetapi siapapun tahu, barangkali dirinya hanya sedang menutupi rapat-rapat sepanjang pengalaman yang begitu terasa melelahkan dan menguras airmata.. sedang minimnya apresiasi dari orang-orang yang dicinta. Para ibu yang kemudian memilih untuk menunjukkan eksistensi diri seolah solusi demi menghibur diri, agar dunia pun memahami, dirinya berjuang hebat seorang diri. Sama seperti yang lainnya sekalipun tak ada yang tulus peduli.
Di belantara kisah hero tersebut, tak ada yang berusaha terbuka dan mau mengakui kesulitan diri, sebab takut terintimidasi dan dianggap tak jauh lebih baik atau mumpuni. Padahal setiap ibu sudah selayaknya beroleh kekuatan dan dukungan dari sesama ibu-ibu yang lain. Bukan justru perasaan terasingkan, dikecualikan, dan dianggap salah hanya karena berbeda cara terkait pangasuhan pada umumnya.
Memang tak ada yang mudah dari menjadi orangtua, kita tak dibekali penuh berbagai pemahaman terkait bagaimana nantinya setelah menyandang predikat sebagai ibu atau pun ayah, jauh sebelum menikah. Tetapi setiap orangtua tahu persis, dirinya akan berjuang sekuat tenaga demi orang-orang yang dikasihinya. Seorang ibu akan tetap bertahan dan sekuatnya berusaha, walau sembari menyeka airmata dan menguatkan diri sebatang kara.
Karena terkadang, di dunia yang begitu ramai.. ada satu sudut di mana seorang ibu merasa dirinya berjuang seorang diri, tak ada yang memahami, rentan terintimidasi. Baginya.. memeluk erat lutut dan menangisi rasa lelah jauh lebih baik ketimbang dihujani prasangka atas perannya. Ketika berbagai cara telah terupaya untuk menjadi ibu yang ideal di mata semua orang namun tak ada yang sungguh-sungguh melihat jerih payahnya.
To the mom hiding in her bathroom, needing peace for just one minute, as the tears roll down her cheeks.
To the mom who is so tired she feel likes she can’t function anymore and would do anything to lay down and get the rest she needs.
To the mom sitting in her car, alone, stuffing food in her face because she doesn’t want anyone else to see or know she eats that stuff.
To the mom crying on the couch after she yelled at her kids for something little and is now feeling guilty and like she is unworthy.
To the mom that is trying desperately to put those old jeans on because all she really wants is to look in the mirror and feel good about herself.
To the mom that doesn’t want to leave the house because life is just too much to handle right now.
To the mom that feels alone, whether in a room by herself or standing in a crowd.
You are enough.
You are important.
You are worthy.
This is a phase of life for us. This is a really really hard, challenging, crazy phase of life.
In the end it will all be worth it. But for now it’s hard. And it’s hard for so many of us in many different ways. We don’t always talk about it, but it’s hard and it’s not just you.
You are enough.
You are doing your best.
Those little eyes that look up at you – they think you are perfect. They think you are more than enough.
So, because you are amazing.
No one does it better than you!
______________________
Magelang, 6 Januari 2021
copyright : www.bianglalahijrah.com
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)