Sedang Down? Lakukan 10 Cara Ini untuk Memulihkan Diri Saat Merasa Terpuruk
Hidup itu tak ubahnya seperti sebuah roller coaster. Sesekali kita akan dibuat
terombang-ambing. Kadang menjulang naik ke atas, kadang menukik terjun jauh ke
bawah. Keberuntungan hanya soal momentum. Lebih pada bagaimana kita menyikapi
setiap kegagalan. Sekalipun mungkin terasa begitu menyakitkan, tetapi di satu
titik ada pengalaman dan pembelajaran yang dapat dipetik, menjadikan diri
lebih baik.
Setiap kita memiliki ketakutan masing-masing akan masalah yang dihadapi. Cemas,
kecewa, marah, sedih, berbagai perasaan campur aduk lainnya. Tetapi yang
terpenting bagaimana agar tetap dapat melangkah, terus bertahan, bangkit lagi
dan lagi, seperti apapun badai kehidupan datang menyapa. Bukankah ada kalimat
bijak yang berkata, pelaut hebat tak lahir dari ombak yang tenang.
Semakin banyak masalah,
bukan saja hanya agar kita merasa tak sedemikian beruntung. Bagaimana jika
dibalik? Bahwa sebenarnya, hantaman masalah yang datang bertubi-tubi juga
menunjukkan kualitas diri kita yang kapasitas tampungannya lebih dari yang
mampu kita bayangkan. Acap kali kita merasa tak berdaya, sangat lemah, hilang
arah, namun nyatanya semua ketakutan dan kekhawatiran itu justru terlampaui begitu
saja.
Kita hanya tak sadar dengan
kapasitas beserta kekuatan yang dimiliki sebab terfokus pada permasalahannya. Bukan pada penyelesaian pun hal baik apa yang sedang ingin hidup berikan
di hadapanmu melalui itu. Jika saat ini kamu benar-benar merasa sedang down, berada di titik paling bawah, berikut 10 cara yang bisa kamu lakukan
untuk mengatasi perasaan terpuruk..
1. Penerimaan diri atas apa
yang dirasakan
Banyak hal yang terjadi
belakangan ini? Berbagai perasaan tak nyaman hadir secara fluktuatif. Kamu
dihinggapi rasa galau, rasanya ingin menangis walau sudah ditahan sekuat diri.
Berkali-kali berusaha menepis rasa tak nyaman yang datang melingkupi suasana
hati, tetapi yang terjadi.. semakin ditolak alasan dan semua perasaan itu,
semakin diri memberikan respons negatif. Sekujur tubuh gemetar, keringat
dingin, kepala pusing, dada berdebar, produktivitas pun menurun seketika.
Pernah di titik demikian?
Barangkali setiap kita pernah sampai di situasi paling tak mengenakkan.
Kenyataannya, hidup memang tak selalu berjalan sesuai kehendak diri bukan?
Tetapi semakin kita menolak kenyataan yang ada, semakin sulit kita berdamai
dengan keadaan.
Terima, rasakan, kemudian
maafkan. Beri waktu dirimu sendiri untuk menerima bahwa ada hal-hal yang
terjadi di luar kendali diri. Sebab tak selamanya hidup akan berjalan sesuai
kehendak kita. Tak masalah untuk menerimanya, merasakan setiap jengkal
kesedihan.. amarah.. maupun kekecewaan, dan maafkan diri sendiri untuk melalui
semua itu. Maafkan kondisi yang tak sejalan dengan rencanamu. Karena dirimu lah
yang memiliki kendali seberapa jauh semua perasaan itu bisa menguasaimu :)
2. Alihkan pada apa yang membuatmu merasa lebih baik
Setiap orang memiliki hobby masing-masing. Ada yang senang menghabiskan waktu
untuk berolahraga sebagai sesuatu yang disenangi dan menjadikan tubuh lebih
fit. Itu karena olahraga sendiri dapat memicu hormon endorfin dalam tubuh
yang menjadikanmu lebih rileks dan bahagia. Sehingga menghalau diri dari rasa
stress maupun depresi. Ada pula yang menonton acara televisi sampai pada film
layar lebar. Ada yang menghabiskan waktu untuk berkebun, melukis, menuang isi
pikiran dengan menulis jurnal. Ada banyak hobby yang bisa diambil sebagai
kesenangan pribadi selama itu membuatmu merasa baik dan tak merugikan siapapun.
Tanyakan pada diri, apa yang paling kamu sukai dan ketika mengerjakannya kamu
merasa sangat lepas, berbahagia, tak terbebani apa-apa. Banyak jalan menuju
Roma kan? Tetapi tanpa peta kamu bisa tersesat! Segera bergegas, kamu berhak
merasa baik-baik saja.
3. Tetap upgrade kapasitas dirimu dan jadilah lebih baik
Apapun masalah yang tengah dihadapi saat ini, bukan berarti kamu harus
menjerumuskan diri pada perbuatan yang sia-sia. Tetap upgrade kapasitas diri
dan buktikan bahwa kamu adalah pribadi luar biasa. Kamu takkan jatuh terpuruk
dan hanya diam menangisi keadaan. Kamu tahu kapan harus berhenti sejenak untuk
mengambil jeda dan bernafas dalam, kemudian kembali melangkah dan berusaha
lebih baik. Setiap kita, pantas menjadi yang terbaik dalam versi diri sendiri.
Kamu layak berusaha untuk itu.
4. Perbanyak bacaan dan tontonan edukatif yang menginspirasi dalam kebaikan
Jenuh? Sedang membutuhkan suntikan motivasi? Tetapi tak ingin berada di tengah
keramaian? Kamu bisa menghabiskan waktu untuk membaca banyak buku self
improvement, pengayaan jiwa, kisah-kisah inspiratif yang dapat membangkitkan
semangat. Kamu juga bisa menonton film-film inspiratif yang berdasarkan kisah
nyata dari biography seorang tokoh misalnya. Ada banyak sekali film inspiratif
yang diangkat dari kisah nyata, berdasarkan pengalaman si tokoh yang telah
mengilhami dari berbagai latar belakang dan profesi berbeda. Pada intinya, kita
dapat belajar dari jatuh bangun kehidupan si tokoh tersebut hingga berhasil melalui fase terberat dalam kehidupannya.
5. Menarik diri dari circle yang dirasa tak lagi satu frekuensi
Kadang, kita merasa berada di lingkaran yang salah. Kita merasa tak nyaman.
Merasa apa yang dilakukan tak bisa dimengerti oleh orang-orang yang ada di
dalamnya. Setiap kebaikan yang ditunjukkan selalu saja disalah arti. Kita
berada di tengah orang-orang yang tak pernah bisa mengapresiasi walau dengan
cara paling sederhana sekalipun. Jika terus menerus berada di lingkaran dengan
lingkungan yang tak kondusif, kamu akan semakin merasa bingung dan terpuruk
seorang diri. Tak ada yang salah dengan menarik diri dan mengurangi durasi pertemuan
hingga kamu merasa baik. Mulailah untuk menemukan circle yang benar-benar
sesuai denganmu, di mana kamu dan orang-orang yang berada di dalamnya bisa
saling bersinergi dan bertumbuh semakin baik. Mungkin terdengar mustahil dan
sulit, tetapi bukan berarti tak mungkin :)
6. Jangan pendam segalanya sendiri
Terbiasa menyimpan dan memendam segala sesuatu seorang diri mungkin menurutmu
lebih baik dari pada orang lain harus mengetahui permasalahanmu. Tetapi
sesekali, kamu boleh terbuka dan menceritakan masalah yang dipunya pada orang
yang benar-benar bisa dipercaya. Lebih bagus lagi jika orang itu bisa
memberikan solusi tanpa perlu menghakimi dengan kalimat menggurui. Jika tidak,
kamu bisa meluapkan segalanya pada buku harian bergembok yang tak memiliki mulut
untuk bersuara. Menulis buku harian juga bisa menjadi terapi tersendiri untuk
sembuh dari luka dan rasa trauma.
Seorang proffesor ilmu
psikologi bernama James Pennebaker dari Southern Methodist University
membuktikan lewat penelitiannya, bahwa menuliskan perasaan-perasaan akan
membawa pengaruh positif terhadap sistem kekebalan tubuhmu (Dikutip dari
Adversity Quotient by Paul Stoltz hal 107). Cobalah untuk menuang isi perasaan
yang dirasakan secara lebih ekspresif.
7. Memperdalam ruhiyah atau spiritual diri sebagai manusia biasa
Spiritualitas nyatanya tak hanya berhubungan erat dengan kesehatan,
melainkan menjadi salah satu pondasi ketenangan batin dan kunci dalam meraih
kedamaian juga kebahagiaan bagi hidup seseorang. Untuk seorang Muslim,
memperdalam ruhiyah atau keimanan menjadi penting sebagai solusi dalam
menghadapi berbagai aspek permasalahan dalam hidup. Ruhiyah yang terasah, akan
jauh lebih siap menghadapi bermacam-macam persoalan hidup dengan baik.
Sebaik-baik motivator adalah diri sendiri, kita yang berkuasa menjadikan sebuah
hal sebagai penggerak motivasi dalam diri. Agar merasa semakin baik, kamu bisa
berasyik mashyuk dengan membaca Al-Qur'an, khusuk dalam beribadah, mendengar
tausiyah yang berisi kajian Islam. Meyakini, bahwa segala sesuatu terjadi tak
lepas dari ketetapan Allah. Kita sebatas berikhtiar, Allah yang menentukan
sejauh mana nantinya. Kita pun akan lebih legowo.
8. Afirmasi Positif
Ketika masalah datang, kita merasa sedih, mungkin larut dengan semua itu hingga
terperosok jauh ke dalamnya. Cobalah untuk mengafirmasi diri dengan
perkataan-perkataan positif yang ditujukan pada diri sendiri. Katakan apa saja
ucapan baik dan yakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja. Misal :
"Duhai diri engkau berharga, engkau luar biasa, engkau hebat, engkau telah
berusaha yang terbaik hingga detik ini. Jangan menyerah, apapun yang terjadi!
Tetap berusaha!"
Terus ucapkan afirmasi positif secara berulang-ulang hingga tertanam dengan
sendirinya di alam bawah sadar. Mengafirmasi diri dipercaya dapat membuatmu
jauh lebih baik dan berhenti menyalahkan diri maupun keadaan.
9. Lakukan kebaikan yang
mendatangkan manfaat bagi orang lain namun juga membahagiakanmu
Setiap kali merasa sedih, merasa sesuatu tak berjalan baik berulang kali, aku
mengoreksi beberapa point yang mungkin masih bisa dirubah dan diperbaiki. Aku
berpikir cara apa yang bisa bermanfaat untuk orang lain tetapi membuatku
membaik dan berbahagia dalam waktu bersamaan. Aku sudah menemukan cara itu dan
efektif melapangkan hati yang dirundung kesedihan tadinya. Aku memilih untuk
berbagi.
Berbagi tentu memiliki konteks berbeda bagi setiap orang. Ada yang berbagi
dalam wujud materi, tenaga, pikiran, bahkan doa. Selama itu menjadi kebaikan,
lakukan apa saja bentuk kebaikan yang dapat kamu berikan bagi orang lain di
sekitarmu. Mengunjungi dan menyantuni anak yatim, bersedekah pada mereka yang
membutuhkan, memberikan hadiah pada orang lain, menyenangkan anak kecil,
meluangkan waktu dan dedikasi untuk kegiatan sosial. Ada banyak lagi tentunya.
Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menyalurkan kebaikan.
Dalam hadits riwayat
Bukhari bahwasanya Rasulullah bersabda, "Setiap kebaikan adalah
sedekah.."Dari pada berlarut dalam kesedihan, ayo bersemangat menjemput kebahagiaan
dengan mengerja berbagai rupa kebaikan 😊
10. Buat list pencapaian
dan apresiasi diri untuk setiap hal yang dicapai
Ketika sibuk mengejar cita-cita dan segudang prestasi lainnya, sesekali kita
akan terbentur dan terkendala kesulitan. Alih-alih merasa gagal dan hendak
menyerah, kamu bisa menghalau perasaan negatif itu dengan menulis daftar
pencapaian yang sudah kamu raih sejauh ini. Rayakan dengan mengapresiasi diri
dan teruslah berusaha walau berkali-kali mengalami kegagalan beserta hambatan.
Ingat, pencapaian sejati
bukan hanya tentang apa yang telah berhasil kita raih di puncak. Melainkan
bagaimana proses yang dilalui. Sebaik apa kita pernah berproses. Bisa dibilang,
proses demi proses di balik keberhasilan adalah pencapaian diri yang
sesungguhnya. Apa yang telah diraih hanya bonus dari usaha selama ini.
Jadi, cobalah untuk menulis sederet list pencapaian. Dari hal terkecil, sampai
pencapaian paling besar di dalam hidupmu.
Aku menulis ini juga dengan tujuan untuk merasa lebih baik. Menurutku
menulis adalah kebaikan, mendatangkan kebahagiaan. Akhir-akhir ini ada sebagian
besar kejadian tak mengenakkan yang terjadi di luar kendali, aku mengafirmasi diri dengan cara menulis. Meyakini tak pernah ada beban tanpa pundak, hadapi dan jalani, semua akan berlalu dengan sendiri. Tentu saja
bukan karena aku benar-benar orang yang bijak, melainkan karena sama-sama orang
yang juga tertempa masalah dan sepuluh cara ini juga telah kuterapkan saat
berusaha "merasa" baik-baik saja dengan masalah-masalah yang hadir.
It's just a bad day. Bad
time. Not a bad life. Everyone deserves to be happy. And you're never walking
alone. Stay calm and never give up!
Semoga bermanfaat. Tetap
semangat ya! 😊__________________________
Magelang, 21 Januari 2021
copyright : www.bianglalahijrah.com
Hidup itu tak ubahnya seperti sebuah roller coaster. Sesekali kita akan dibuat
terombang-ambing. Kadang menjulang naik ke atas, kadang menukik terjun jauh ke
bawah. Keberuntungan hanya soal momentum. Lebih pada bagaimana kita menyikapi
setiap kegagalan. Sekalipun mungkin terasa begitu menyakitkan, tetapi di satu
titik ada pengalaman dan pembelajaran yang dapat dipetik, menjadikan diri
lebih baik.
Setiap kita memiliki ketakutan masing-masing akan masalah yang dihadapi. Cemas,
kecewa, marah, sedih, berbagai perasaan campur aduk lainnya. Tetapi yang
terpenting bagaimana agar tetap dapat melangkah, terus bertahan, bangkit lagi
dan lagi, seperti apapun badai kehidupan datang menyapa. Bukankah ada kalimat
bijak yang berkata, pelaut hebat tak lahir dari ombak yang tenang.
Semakin banyak masalah,
bukan saja hanya agar kita merasa tak sedemikian beruntung. Bagaimana jika
dibalik? Bahwa sebenarnya, hantaman masalah yang datang bertubi-tubi juga
menunjukkan kualitas diri kita yang kapasitas tampungannya lebih dari yang
mampu kita bayangkan. Acap kali kita merasa tak berdaya, sangat lemah, hilang
arah, namun nyatanya semua ketakutan dan kekhawatiran itu justru terlampaui begitu
saja.
Kita hanya tak sadar dengan
kapasitas beserta kekuatan yang dimiliki sebab terfokus pada permasalahannya. Bukan pada penyelesaian pun hal baik apa yang sedang ingin hidup berikan
di hadapanmu melalui itu. Jika saat ini kamu benar-benar merasa sedang down, berada di titik paling bawah, berikut 10 cara yang bisa kamu lakukan
untuk mengatasi perasaan terpuruk..
1. Penerimaan diri atas apa yang dirasakan
Banyak hal yang terjadi
belakangan ini? Berbagai perasaan tak nyaman hadir secara fluktuatif. Kamu
dihinggapi rasa galau, rasanya ingin menangis walau sudah ditahan sekuat diri.
Berkali-kali berusaha menepis rasa tak nyaman yang datang melingkupi suasana
hati, tetapi yang terjadi.. semakin ditolak alasan dan semua perasaan itu,
semakin diri memberikan respons negatif. Sekujur tubuh gemetar, keringat
dingin, kepala pusing, dada berdebar, produktivitas pun menurun seketika.
Pernah di titik demikian?
Barangkali setiap kita pernah sampai di situasi paling tak mengenakkan.
Kenyataannya, hidup memang tak selalu berjalan sesuai kehendak diri bukan?
Tetapi semakin kita menolak kenyataan yang ada, semakin sulit kita berdamai
dengan keadaan.
Terima, rasakan, kemudian
maafkan. Beri waktu dirimu sendiri untuk menerima bahwa ada hal-hal yang
terjadi di luar kendali diri. Sebab tak selamanya hidup akan berjalan sesuai
kehendak kita. Tak masalah untuk menerimanya, merasakan setiap jengkal
kesedihan.. amarah.. maupun kekecewaan, dan maafkan diri sendiri untuk melalui
semua itu. Maafkan kondisi yang tak sejalan dengan rencanamu. Karena dirimu lah
yang memiliki kendali seberapa jauh semua perasaan itu bisa menguasaimu :)
2. Alihkan pada apa yang membuatmu merasa lebih baik
Setiap orang memiliki hobby masing-masing. Ada yang senang menghabiskan waktu
untuk berolahraga sebagai sesuatu yang disenangi dan menjadikan tubuh lebih
fit. Itu karena olahraga sendiri dapat memicu hormon endorfin dalam tubuh
yang menjadikanmu lebih rileks dan bahagia. Sehingga menghalau diri dari rasa
stress maupun depresi. Ada pula yang menonton acara televisi sampai pada film
layar lebar. Ada yang menghabiskan waktu untuk berkebun, melukis, menuang isi
pikiran dengan menulis jurnal. Ada banyak hobby yang bisa diambil sebagai
kesenangan pribadi selama itu membuatmu merasa baik dan tak merugikan siapapun.
Tanyakan pada diri, apa yang paling kamu sukai dan ketika mengerjakannya kamu
merasa sangat lepas, berbahagia, tak terbebani apa-apa. Banyak jalan menuju
Roma kan? Tetapi tanpa peta kamu bisa tersesat! Segera bergegas, kamu berhak
merasa baik-baik saja.
3. Tetap upgrade kapasitas dirimu dan jadilah lebih baik
Apapun masalah yang tengah dihadapi saat ini, bukan berarti kamu harus
menjerumuskan diri pada perbuatan yang sia-sia. Tetap upgrade kapasitas diri
dan buktikan bahwa kamu adalah pribadi luar biasa. Kamu takkan jatuh terpuruk
dan hanya diam menangisi keadaan. Kamu tahu kapan harus berhenti sejenak untuk
mengambil jeda dan bernafas dalam, kemudian kembali melangkah dan berusaha
lebih baik. Setiap kita, pantas menjadi yang terbaik dalam versi diri sendiri.
Kamu layak berusaha untuk itu.
4. Perbanyak bacaan dan tontonan edukatif yang menginspirasi dalam kebaikan
Jenuh? Sedang membutuhkan suntikan motivasi? Tetapi tak ingin berada di tengah
keramaian? Kamu bisa menghabiskan waktu untuk membaca banyak buku self
improvement, pengayaan jiwa, kisah-kisah inspiratif yang dapat membangkitkan
semangat. Kamu juga bisa menonton film-film inspiratif yang berdasarkan kisah
nyata dari biography seorang tokoh misalnya. Ada banyak sekali film inspiratif
yang diangkat dari kisah nyata, berdasarkan pengalaman si tokoh yang telah
mengilhami dari berbagai latar belakang dan profesi berbeda. Pada intinya, kita
dapat belajar dari jatuh bangun kehidupan si tokoh tersebut hingga berhasil melalui fase terberat dalam kehidupannya.
5. Menarik diri dari circle yang dirasa tak lagi satu frekuensi
Kadang, kita merasa berada di lingkaran yang salah. Kita merasa tak nyaman.
Merasa apa yang dilakukan tak bisa dimengerti oleh orang-orang yang ada di
dalamnya. Setiap kebaikan yang ditunjukkan selalu saja disalah arti. Kita
berada di tengah orang-orang yang tak pernah bisa mengapresiasi walau dengan
cara paling sederhana sekalipun. Jika terus menerus berada di lingkaran dengan
lingkungan yang tak kondusif, kamu akan semakin merasa bingung dan terpuruk
seorang diri. Tak ada yang salah dengan menarik diri dan mengurangi durasi pertemuan
hingga kamu merasa baik. Mulailah untuk menemukan circle yang benar-benar
sesuai denganmu, di mana kamu dan orang-orang yang berada di dalamnya bisa
saling bersinergi dan bertumbuh semakin baik. Mungkin terdengar mustahil dan
sulit, tetapi bukan berarti tak mungkin :)
6. Jangan pendam segalanya sendiri
Terbiasa menyimpan dan memendam segala sesuatu seorang diri mungkin menurutmu
lebih baik dari pada orang lain harus mengetahui permasalahanmu. Tetapi
sesekali, kamu boleh terbuka dan menceritakan masalah yang dipunya pada orang
yang benar-benar bisa dipercaya. Lebih bagus lagi jika orang itu bisa
memberikan solusi tanpa perlu menghakimi dengan kalimat menggurui. Jika tidak,
kamu bisa meluapkan segalanya pada buku harian bergembok yang tak memiliki mulut
untuk bersuara. Menulis buku harian juga bisa menjadi terapi tersendiri untuk
sembuh dari luka dan rasa trauma.
Seorang proffesor ilmu
psikologi bernama James Pennebaker dari Southern Methodist University
membuktikan lewat penelitiannya, bahwa menuliskan perasaan-perasaan akan
membawa pengaruh positif terhadap sistem kekebalan tubuhmu (Dikutip dari
Adversity Quotient by Paul Stoltz hal 107). Cobalah untuk menuang isi perasaan
yang dirasakan secara lebih ekspresif.
7. Memperdalam ruhiyah atau spiritual diri sebagai manusia biasa
Spiritualitas nyatanya tak hanya berhubungan erat dengan kesehatan,
melainkan menjadi salah satu pondasi ketenangan batin dan kunci dalam meraih
kedamaian juga kebahagiaan bagi hidup seseorang. Untuk seorang Muslim,
memperdalam ruhiyah atau keimanan menjadi penting sebagai solusi dalam
menghadapi berbagai aspek permasalahan dalam hidup. Ruhiyah yang terasah, akan
jauh lebih siap menghadapi bermacam-macam persoalan hidup dengan baik.
Sebaik-baik motivator adalah diri sendiri, kita yang berkuasa menjadikan sebuah
hal sebagai penggerak motivasi dalam diri. Agar merasa semakin baik, kamu bisa
berasyik mashyuk dengan membaca Al-Qur'an, khusuk dalam beribadah, mendengar
tausiyah yang berisi kajian Islam. Meyakini, bahwa segala sesuatu terjadi tak
lepas dari ketetapan Allah. Kita sebatas berikhtiar, Allah yang menentukan
sejauh mana nantinya. Kita pun akan lebih legowo.
8. Afirmasi Positif
Ketika masalah datang, kita merasa sedih, mungkin larut dengan semua itu hingga
terperosok jauh ke dalamnya. Cobalah untuk mengafirmasi diri dengan
perkataan-perkataan positif yang ditujukan pada diri sendiri. Katakan apa saja
ucapan baik dan yakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja. Misal :
"Duhai diri engkau berharga, engkau luar biasa, engkau hebat, engkau telah
berusaha yang terbaik hingga detik ini. Jangan menyerah, apapun yang terjadi!
Tetap berusaha!"
Terus ucapkan afirmasi positif secara berulang-ulang hingga tertanam dengan
sendirinya di alam bawah sadar. Mengafirmasi diri dipercaya dapat membuatmu
jauh lebih baik dan berhenti menyalahkan diri maupun keadaan.
9. Lakukan kebaikan yang
mendatangkan manfaat bagi orang lain namun juga membahagiakanmu
Setiap kali merasa sedih, merasa sesuatu tak berjalan baik berulang kali, aku
mengoreksi beberapa point yang mungkin masih bisa dirubah dan diperbaiki. Aku
berpikir cara apa yang bisa bermanfaat untuk orang lain tetapi membuatku
membaik dan berbahagia dalam waktu bersamaan. Aku sudah menemukan cara itu dan
efektif melapangkan hati yang dirundung kesedihan tadinya. Aku memilih untuk
berbagi.
Berbagi tentu memiliki konteks berbeda bagi setiap orang. Ada yang berbagi
dalam wujud materi, tenaga, pikiran, bahkan doa. Selama itu menjadi kebaikan,
lakukan apa saja bentuk kebaikan yang dapat kamu berikan bagi orang lain di
sekitarmu. Mengunjungi dan menyantuni anak yatim, bersedekah pada mereka yang
membutuhkan, memberikan hadiah pada orang lain, menyenangkan anak kecil,
meluangkan waktu dan dedikasi untuk kegiatan sosial. Ada banyak lagi tentunya.
Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menyalurkan kebaikan.
Dalam hadits riwayat
Bukhari bahwasanya Rasulullah bersabda, "Setiap kebaikan adalah
sedekah.."
Dari pada berlarut dalam kesedihan, ayo bersemangat menjemput kebahagiaan
dengan mengerja berbagai rupa kebaikan 😊
10. Buat list pencapaian
dan apresiasi diri untuk setiap hal yang dicapai
Ketika sibuk mengejar cita-cita dan segudang prestasi lainnya, sesekali kita
akan terbentur dan terkendala kesulitan. Alih-alih merasa gagal dan hendak
menyerah, kamu bisa menghalau perasaan negatif itu dengan menulis daftar
pencapaian yang sudah kamu raih sejauh ini. Rayakan dengan mengapresiasi diri
dan teruslah berusaha walau berkali-kali mengalami kegagalan beserta hambatan.
Ingat, pencapaian sejati
bukan hanya tentang apa yang telah berhasil kita raih di puncak. Melainkan
bagaimana proses yang dilalui. Sebaik apa kita pernah berproses. Bisa dibilang,
proses demi proses di balik keberhasilan adalah pencapaian diri yang
sesungguhnya. Apa yang telah diraih hanya bonus dari usaha selama ini.
Jadi, cobalah untuk menulis sederet list pencapaian. Dari hal terkecil, sampai
pencapaian paling besar di dalam hidupmu.
Aku menulis ini juga dengan tujuan untuk merasa lebih baik. Menurutku
menulis adalah kebaikan, mendatangkan kebahagiaan. Akhir-akhir ini ada sebagian
besar kejadian tak mengenakkan yang terjadi di luar kendali, aku mengafirmasi diri dengan cara menulis. Meyakini tak pernah ada beban tanpa pundak, hadapi dan jalani, semua akan berlalu dengan sendiri. Tentu saja
bukan karena aku benar-benar orang yang bijak, melainkan karena sama-sama orang
yang juga tertempa masalah dan sepuluh cara ini juga telah kuterapkan saat
berusaha "merasa" baik-baik saja dengan masalah-masalah yang hadir.
It's just a bad day. Bad time. Not a bad life. Everyone deserves to be happy. And you're never walking alone. Stay calm and never give up!
Semoga bermanfaat. Tetap
semangat ya! 😊
__________________________
Magelang, 21 Januari 2021
copyright : www.bianglalahijrah.com
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)