Qona’ah? Percayalah setiap istri berusaha untuk itu. Menahan keinginan. Memaklumi hak yang kadangkala tertangguhkan. Memahami ketika uang yang diberi tak selalu jadi nafkah pribadi karena dialokasikan langsung pada kebutuhan rumah tangga. Satu lagi, terkadang saat istri meminta lebih, seringkali dicap tak bersyukur dan kurang nrimo. Padahal hanya meminta sedikit dari haknya untuk bisa ngopeni diri.
Dalam Islam pun, nafkah istri dan uang belanja dibedakan. Tetapi di real kehidupan, seringnya dipukul rata. Tak heran, ada mamak-mamak yang mengalah demi memastikan asap dapur tetap mengepul. Anak-anak tak berteriak dua kali ketika meminta jajan. Atau tak lagi perlu menadah tangan kendati itu “katanya” hak istri dari kewajiban suami dalam menafkahi.
Percayalah, bukan istri tak ingin tampil modis cantik terawat. Tetapi kenyataan berumah tangga berbeda jauh ketika masih gadis dan leluasa merawat diri. Maka tak adil jika ada suami yang tak bisa menundukkan pandangan sebab alasan istri yang tak lagi molek dipandang.
Tak adil ketika suami beramah tamah dengan kawan betinanya, tetapi bermasam wajah pulang ke rumah mendapati situasi tak sesuai kehendak hati, sebab istri kerepotan seorang diri sepanjang hari.
Berangkat dari curhat beberapa teman, nyaris setiap mamak-mamak punya problematika tersendiri soal memaknai kata qona’ah. Sebab ketika hak pribadi harus ditepikan, masih saja ada judgement menyakitkan dan perasaan insecurity yang tak bisa ditepis dalam diri.
Fakta, tubuhnya tak lagi semolek saat belum memiliki anak. Delawar-delewer demi bunting sembilan bulan, melahirkan buah hati, dan masih saja ada suami yang menjadikan tubuh istrinya sebagai lelucon untuk menggoda. Di waktu bersamaan, perasaan istri seketika ketir sebab ternyata memang demikianlah adanya. Ketika perut yang tadinya pipih langsing menjadi two pack. Belum lagi jejak stretch mark di beberapa area tubuh.
Kecantikan istri adalah tanggungjawab suami, tetapi banyak yang tak mengerti bahwa cantik tak diperoleh dengan harga murah bermodalkan air wudhu saja. Ada yang cantik dari sananya, tetapi ada pula yang memerlukan kecantikan dari modalnya.
Dan di dua hal ini, entah yang cantik dari sananya atau juga dari modalnya, sama-sama memerlukan perawatan berkesinambungan. Sebab hormon perempuan dengan tingkat stress yang cenderung lebih tinggi memberi peluang pada penuaan dini yang datang lebih awal dari semestinya.
Kejam sekali jika ada yang dengan sengaja berkomentar, “Kok istrinya kelihatan lebih tua dari suaminya?”
Seorang teman bahkan memutuskan untuk menggunakan niqab setelah lelah mendengar sangkaan orang-orang yang mengira suaminya adalah adiknya, bahkan yang lebih parah ketika bertemu seseorang yang baru dikenal dan mengira sang suami adalah anaknya.
Siapapun akan tersinggung berat dengan pengalaman demikian. Sebab bagi sebagian besar perempuan, berat badan dan usia seringkali menjadi ranah super sensitif untuk disinggung. Apalagi jika blak-blakan dari orang yang baru saja dijumpai.
Tak ada istri yang tak bisa merawat diri. Secantik apapun ia saat sebelum dinikahi. Tetapi adakalanya situasi yang tak bisa diajak kompromi. Lebih dari itu, mengapa rumput tetangga di waktu bersamaan selalu tampak lebih hijau? Apakah istri belum qona’ah? Belum tentu.
Teruntuk para istri, tetaplah menjadi cantik dengan versi sendiri. Tak perlu serupa orang lain. Bagaimanapun, kita tetap bertanggung jawab menjaga pandangan suami dengan menyuguhkan potensi inner beauty diri. Dan teruntuk para suami, semoga engkau dimurahkan rezeki untuk bisa mempercantik istri dengan sepaket cinta dan perhatian serta skincare paling terkini
Sederhana tapi bermakna, tatkala suami menyediakan “me time” bagi sang istri untuk sekedar maskeran, luluran, dan bisa mandi dengan khusyuk tanpa dihantui tangisan bayi atau lengkingan anak-anak yang mencari indoknya
With love, mewakili mamak-mamak ketcee yang cantik luar dalam insyaa Allah
Magelang, Putri An-Nissa Nailathul Izzah 06 November 2020
***
Disalin ulang dari tulisanku di facebook, tadinya sempat dipost di grup "Komunitas Bisa Menulis" sebelum grup hilang untuk kedua kalinya ^^ Semoga bermanfaat..
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)