Book Review : The Orphan Keeper - Camron Wright [Penjaga Anak Yatim]
Novel Terjemahan yang Diterbitkan Oleh : Mahaka Publishing, November 2018
Alih Bahasa : Indriani Gratika
Genre : Fiksi Sejarah [Penunjang Kepustakaan]
Ketebalan : 576 Halaman
Harga : 110.000
"Ketika Tuhan turun tangan dalam kehidupan kita, orang-orang yang tidak beriman menyebutnya sebagai kebetulan. Orang-orang yang beriman menyebutnya sebagai mukjizat." | "Kalau begitu apa yang harus kulakukan?" tanyanya. | Kelly mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan Taj. "Ini bukan balapan. Temukan saja potongan Puzzle kehidupanmu satu per satu. Nanti juga kau akan tahu apa yang harus kau lakukan." [The Orphan Keeper, hal 354-355]
Sebuah novel yang diangkat dari kisah nyata Taj Rowland, nama kecilnya adalah Chellamuthu. Diceritakan bahwa kehidupan Taj yang saat itu masih berusia tujuh tahun berubah dalam sekejap ketika ia diculik oleh sekelompok orang. Dijual ke Panti Asuhan Lincoln, dan diterbangkan ke Amerika oleh komisaris panti asuhan tersebut Eli Manickam, untuk diadopsi oleh pasangan Fred & Linda Rowland.
Berada di tengah-tengah orang berambut pirang pada sebuah negara asing, dipenuhi manusia berkulit putih, dan bahasa yang jauh berbeda darinya.. Chellamuthu sempat mendesak Eli untuk membawanya kembali ke India dan tinggal di panti asuhan. Tetapi Eli memiliki rencana lain, berangkat dari masa lalunya semasa kecil ketika dijual untuk dijadikan budak. Juga karena melihat bekas luka bakar yang ada pada kedua punggung kaki Chellamuthu.
Eli berkata kepada Chellamuthu bahwa ia melakukan hal baik untuk kehidupan bocah tujuh tahun itu, pun ada waktu di mana Chellamuthu akan berterima kasih kepada Eli untuk memberikannya hidup yang demikian. Masa lalu yang dialami Eli membuatnya memutuskan nasib beberapa anak yang berada di bawah naungannya. Tanpa menimbang perasaan seorang anak yang terluka dan keluarga yang kehilangan.
Butuh waktu berbulan-bulan bagi Chellamuthu untuk mempelajari bahasa Inggris. Linda Rowland ibu angkatnya harus memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai pendidik agar bisa fokus pada Chellamuthu. Terlebih setelah Chellamuthu dinyatakan gagal di kelas satu karena kesulitan dalam memahami sebuah kata dan melafalkannya kembali. Fred dan Linda bekerja sama mencari solusi, dimulai dengan memasukkan Chellamuthu ke beberapa les dan olahraga gulat. Ternyata, keputusan Fred memasukkan Chellamuthu ke regu gulat tidak sepenuhnya salah. Selain ia sendiri adalah guru pendidikan jasmani siswa laki-laki. Tetapi karena Chellamuthu mengalami kemajuan juga keahlian di bidang olahraga tersebut, bahkan berhasil memenangkan pita gulat urutan ketiga.
Sebuah fakta kemudian terungkap tentang jati diri Chellamuthu yang sebenarnya, tatkala Chellamuthu berkata dengan bahasa Inggris tak lengkap tetapi bisa dipahami. Bahwa ia ingin menunjukkan pita tersebut pada orangtua beserta saudaranya di India. Linda nyaris murka ketika mengetahui anak adopsi mereka bukanlah anak yatim piatu, itu berarti mereka telah ditipu. Tetapi jalan seolah buntu bagi mereka untuk mencari tahu kebenaran. Sekalipun mereka telah menulis surat pada kedutaan Amerika di India untuk meminta bantuan. Eli Manickam dan Maneesh Durai memilih bungkam dan berdalih ketika menerima surat dari Amerika.
Di sisi lain, Linda dan Fred telah menerima Chellamuthu dengan sepenuh hati di tengah-tengah mereka, bersama dua anak lainnya yang telah lebih dulu mereka adopsi. Chellamuthu menjadi anak tertua yang mereka adopsi waktu itu, karenanya Linda menaruh perhatian lebih untuk mencari jalan keluar yang tepat agar Chellamuthu bisa segera beradaptasi dan berkomunikasi tanpa hambatan. Suatu hari, Linda meminta Chellamuthu berbicara pada alat perekam suara. Ia ingin agar Chellamuthu yang telah berganti nama sebagai Taj Rowland tidak melupakan bahasa asalnya. Kendati kata-kata yang memantul dari alat perekam itu tak memiliki kemampuan penerjemah otomatis. Pun Linda juga sama sekali tak mengerti maksud dari apa yang Taj katakan kecuali mimik wajahnya yang berubah kelam saat itu. Belasan tahun kemudian, kata-kata yang Taj lontarkan pada perekam suara menjadi semacam jalan yang terbuka untuk mengetahui secuil dari identitasnya di masa lalu. Tentang pertanyaan yang bercokol kian dalam dan pekat di benaknya.
"Ennoda appa amma kitta erundhu enna kadathitanga.." suara Taj yang terekam jelas di alat perekam.
Takdir yang terjadi pada kehidupan Taj seakan mempermainkannya dengan cara yang menggemaskan sekaligus menyedihkan. Sekian tahun hidup di Amerika, Taj Rowland bertahan dengan isi pertanyaan yang sama di dalam kepala. Secara fisik ia bertahan dan hidup lebih baik. Tetapi dari segi emosional, ia tak ubahnya gunung merapi kecil begitu Linda sering menjulukinya, dan kapan saja bisa meledak. Siapa aku? Apa yang harus kulakukan agar bisa pulang? Bagaimana caranya pulang? Mengapa aku dipisahkan dari keluarga? Tanya yang tak pernah ia sampaikan kepada siapapun, maupun kepada orangtuanya di Amerika.
Sementara di salah satu kota yang ada di India bernama Erode, semua orang yang tadinya bergerak untuk mencari Chellamuthu memutuskan untuk menyudahi pencarian mereka sebab tak menemukan satu pun petunjuk yang mengarah pada si anak yang hilang. Arayi sang ibu tak putus asa meski sebagian peramal yang didatanginya mengatakan sang anak telah tiada dan tak akan kembali. Kuppuswami sang ayah menjadi semakin hilang arah, kebiasaan mabuknya semakin menjadi-jadi. Ia menarik diri dari keluarga karena rasa bersalah sebab kehilangan salah satu putranya. Walau di waktu yang sama, di belahan benua lain, Chellamuthu bergelut dengan prasangka mungkinkah sang ayah sungguh-sungguh telah menjualnya?
Satu dekade kemudian Taj bertemu Priya, sebuah ironi baru muncul ke permukaan. Gadis yang ia cintai dan nikahi kemudian, ternyata adalah putri Maneesh Durai salah seorang direktur dari Panti Asuhan Lincoln. Priya pula yang kemudian menerjemahkan maksud dari kata-kata Taj yang terekam saat kecil. Taj berkata bahwa ia ditangkap, diculik, dan memiliki keluarga beserta ibu di India.
Taj dan Priya saat menikah di Amerika. |
Taj seakan beroleh petunjuk dan harapan yang mencuat lebih besar untuk mencari keluarganya. Menghubungkan kembali dirinya dengan masa lalu yang ada di belakangnya. Mampu kah Priya menjadi jembatan untuk Taj beroleh jati diri beserta identitasnya yang telah hilang? Apakah Taj bisa kembali menemukan keluarga, orangtua, beserta lingkungan tempat tinggalnya ketika India sama bertumbuh seperti dirinya setelah belasan tahun berlalu? Apakah Taj bisa kembali ke India? Bagaimana cara Taj untuk mengumpulkan fragmen ingatan yang telah memudar di dalam kepalanya? Ada satu milliar penduduk di India, bagaimana cara Taj menemukan kepingan masa kecilnya yang telah hilang hanya melalui peta yang ia buat berupa gambaran pondok masa kecilnya dulu?
Penasaran? :)
***
Ditulis apik oleh penulis terlaris The Rent Collector. Novel The Orphan Keeper meraih penghargaan Fiksi Umum Terbaik Whitney Awards. Camron Wright meraih gelar master dalam bidang penulisan dan hubungan masyarakat. Novel pertamanya, Letters for Emily, memenangkan perhargaan Reader's Choice, juga menjadi nominasi di Doubleday Book Club dan Literary Guild. Kini Camron tinggal di Utah bersama istrinya, Alicyn. Mereka adalah orangtua dari empat orang anak.
***
Buku ini baru saja kutuntaskan tadi malam. Berat hati ketika halaman terakhir harus menyudahi perjalanan kami. Tepatnya, perjalanku sendiri dalam menekuri kisah demi kisah yang terjadi dalam kehidupan Taj Rowland. Baik sebelum maupun sesudahnya. Ini buku yang sangat-sangat aku rekomendasikan kepada siapa saja. Percayalah, ratusan judul buku yang pernah kubaca seumur hidup.. nyatanya mereka semua terkalahkan oleh The Orphan Keeper. Buku yang baru beberapa hari lalu kubeli di Gramedia. Buku yang dengan daya tariknya mampu memompa denyut jantungmu lebih kencang atau mungkin melambat dari semestinya.
Bagiku, yang tersulit adalah mengucapkan kata pisah pada buku yang baru saja usai dibaca. Terlebih jika buku itu ternyata menyisakan jejak luar biasa dalam tak hanya di perasaanmu tetapi juga dalam pikiranmu. Bahkan setelahnya, aku harus meletakkan buku ini secara hati-hati pada lemari buku. Seakan menjaga isinya agar tak berguncang, tetap utuh, dan tak lecet karena benturan. Kendati harus berdesak-desakan di antara ratusan judul buku lainnya yang ada di lemariku.
Camron Wright mampu meramu kisah Taj Rowland atau Chellamuthu dengan begitu menyentuh. Berliku, manis, penuh intrik, bahasa yang mengalir. Pendeskripsian tempat maupun tokoh membuatku terpukau berkali-kali. Tak hanya gambaran tempat yang diceritakan dalam novel ini, bahkan tokoh-tokohnya seakan hidup di dalam benakmu. Kita seolah diajak untuk menjadi penonton langsung, sebuah kisah terhampar di depan mata begitu runut dan penuh makna. Banyak sekali pesan baik yang akan didapat dari buku ini.
Lebih dari itu, aku mengagumi sosok Taj Rowland dan kisahnya yang luar biasa hebat. Hebat sekali! Sangat hebat!!!
Untukmu yang mau baca, silahkan beli secepatnya. Kujamin, kalian takkan menyesal merogoh kocek untuk membeli buku ini walau harganya cukup fantastis. Percayalah! So.. selamat membaca, semoga review ini bermanfaat untuk kalian ^_^
______________
Magelang, 11 Maret 2019
copyright : @bianglalahijrah
[image source : by Google Pinterest]
4 Komentar
bagaimanakah cara membuat review buku??? step by step dong
BalasHapusHai Kak Ridous, terima kasih sudah berkunjung :) Maybe bisa kuulas lengkap di postingan selanjutnya. Ditunggu ya penjelasan step by stepnya. ^_^
Hapusseriiuuuus sih mba, baca sinobsisnya aja aku udh excited luar biasa. penasaran banget ama akhir ceritanya.. :D. kyknya weekend ini hrs ke gramed utk belii ;). jarang2 ada buku yg bener2 bikin aku ga bosen baca berkali2. moga2 buku the orphan keeper ini bisa. dan kalo liat foto2 di atas, berarti udh difilmkan jg yaaa.. malah jd penasaran liat tokoh2 nya :D
BalasHapusKebetulan novel ini baru saja beredar di Indonesia, kalau nggak salah Oktober atau November tahun lalu. Berarti belum ada setengah tahunan malah. Pas nemu ini di Gramed yakin banget kalau ini bakalan bagus, ternyata bener :D makanya sayang kalau nggak nulis reviewnya sekalian. Btw, jadi beli kah? Insyaa Allah bisa jadi teman duduk di waktu luang. Banyak banget pesan baiknya. Rekomend!
HapusAssalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)