Rencana Allah Selalu Lebih Baik : Trip Semarang di Awal Tahun
Sampai di awal tahun 2018. Pun liburan resmi diusaikan. Selain karena suami sudah kembali bergelut dengan pekerjaan kantor, sabtu lusa aku kembali masuk kuliah. Yang menyenangkan karena pembuka di awal tahun ini keinginan lama telah terpenuhi untuk menginjakkan kaki di bangunan bersejarah, Lawang Sewu yang terletak di kota Semarang. Bukan hanya di Lawang Sewu tetapi juga destinasi lain di kota itu.
Dulu, beberapa tahun yang lalu aku sempat memiliki keinginan untuk menginjakkan kaki di tempat ini selain Candi Borobudur. Menyenangkan ketika bisa mengunjungi tempat-tempat yang tadinya hanya ada dalam bayangan, kemudian Allah izinkan untuk menginjakkan kaki secara langsung di tempat tersebut.
Happy travelling, bagiku yang menetap di Jawa justru setelah menikahi lelaki Jawa. Bisa ngetrip kendati masih area Jawa Tengah juga merupakan kebahagiaan tersendiri. Bagaimana tidak? Dulu aku hanya bisa menyawang tempat-tempat ini dari kejauhan. Tak ada bayangan bahwa akan menikah dengan suami yang asli Magelang hingga kemudian menetap di Jawa. Rasanya Allah sungguh-sungguh berencana di luar rencanaku tetapi terasa luar biasa. Rencana Allah nyatanya jauh lebih baik dari rencanaku sendiri.
Awal tahun dengan tujuan destinasi yaitu kota Semarang, satu lagi keinginan yang Allah ijabah. Sedang di trip penghujung tahun 2017 bisa dibilang trip habis-habisan karena dalam waktu berdekatan kami melangsungkan perjalanan ke beberapa tempat. Sebelumnya jelajah Yogyakarta, Klaten, Temanggung, Wonosobo-Banjarnegara, kemudian Semarang.
Berharap semoga libur panjang yang akan datang bisa melebarkan sayap lebih jauh lagi. Bisa mengunjungi lebih banyak tempat. Sembari mulai menabung dari sekarang. Aamiin insyaa Allah.
Btw, bagaimana dengan resolusinya? Alhamdulillah masih sama seperti sebelumnya kendati ada beberapa list target yang bertambah. Selalu asyik saat membaca daftar list impian ini. Sama asyiknya ketika membicarakan soal planning dan impian kepada suami. Suami itu ibarat diary bergembok tetapi bisa diajak bertukar pikiran sekaligus memberimu solusi. Suami adalah tempat untuk membicarakan banyak hal di mana tak ada rasa takut apakah rahasia itu akan terbongkar atau tidak.
Jadi, setiap kali ada debur semangat untuk mimpi-mimpi yang terasa semakin kuat mencengkram dada aku membaginya pada suami. Kadang beliau menyempurnakannya dengan kalimat-kalimat yang terasa pasti. Kadang, ia sertakan tips untuk bisa maju selangkah demi selangkah.
Selain itu, di 2017 yang telah berlalu ada banyak hal yang terjadi di dalam hidupku. Ada banyak pembelajaran berharga. Moment baik di mana Allah lagi-lagi menjawab doa dengan solusi yang lebih baik dari persangkaanku. Sederet keinginan yang sudah terceklist rapi di 2017. Dan masih banyak lagi kebaikan dan keberkahan lain yang Allah beri hingga detik ini.
Kalau sudah begitu, masihkah menipis rasa syukur ini di antara nikmat yang tak putus-putus?
Baiklah, aku bagi secuil pengalaman manis saat berkunjung ke Lawang Sewu, tepatnya ketika baru saja berjalan keluar setelah usai menjelajah ke dalam bangunan kokoh itu.
Mata Aidan tertuju pada seorang bapak yang tengah menikmati santap siangnya. Lalu suami yang berinisiatif untuk merogoh kocek, memberikannya pada Aidan, dan Aidan sendirilah yang meletakkan uang ke dalam ember kecil yang ada di hadapan si bapak.
Bapak yang tengah makan itu lantas menyodorkan sebuah koran, tetapi kami menolaknya. Karena niat kami memang bukan hendak membeli. Rasanya aku sungguh-sungguh terenyuh, sebab dalam keterbatasan ia masih berusaha sebisa mungkin untuk mencari rezeki yang halal. Melihat pemandangan seperti itu selalu berhasil membuatku mencubit diri sendiri.
Masihkah kurang rasa syukur di dalam diri? Padahal masih banyak orang di luar sana yang tak lebih beruntung darimu.
Itu sebabnya, sesekali kita perlu menengok ke bawah untuk lebih banyak bersyukur. Sebab, menengok ke atas hanya akan membuatmu lelah mendongak terlalu lama.
Saat ini, barangkali Aidan belum paham betul arti yang ia perbuat. Tetapi semoga nilai kebaikan tersebut terus hidup di dalam hatinya hingga ia dewasa kelak dan akan terus begitu. Semoga Aidan tumbuh seperti doa-doa baik dan harapan terbaik orangtuanya. Aamiin insyaa Allah.
Sungguh untuk berbagi kita tak harus menunggu benar-benar lebih. Untuk berbagi jangan menunggu ada koin receh sebagai pengecualian untuk menyedekahkan uangmu.
Sungguh untuk berbagi kita tak harus menunggu benar-benar lebih. Untuk berbagi jangan menunggu ada koin receh sebagai pengecualian untuk menyedekahkan uangmu.
Sekali lagi, selalu ada hal penuh makna yang kami dapatkan di setiap perjalanan. Semoga bermanfaat baik untuk Aidan yang sejak masih dikandung badan sudah terbiasa diajak ngetrip. Semoga di setiap perjalanan kami selalu ada rasa syukur yang bertambah, perenungan terbaik, serta banyak hal yang selalu kami temui untuk dibawa pulang sebagai sesuatu yang berkesan manis di hati masing-masing.
Alhamdulillah. Syukran Allah untuk memberiku kesempatan baik setiap saat, maupun di tahun-tahun yang akan datang.
Semoga lebih banyak lagi mimpi dan kebaikan yang terijabah di tahun 2018 ini. Dan Allah mudahkan setiap list target dan planning yang telah ada untuk segera terwujud. Aamiin aamiin yaa mujibassailin. Insyaa Allah. Keep husnudzhon.
Magelang, 4 Januari 2018
secuil hikmah bersama rasa syukur
Allah sungguh penulis skenario terbaik untuk jalan hidupmu
copyright : @bianglalahijrah
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)