Saat Jemariku Menari
Assalamu'alaikum.. Bagaimana hari ini sahabat? Semoga setiap detik yang kita lalui tak pernah lepas dari limpahan karunia dan kasih sayangNya. Aamiin. Alhamdulillah PEMILU yang terselenggara pada Rabu lalu berjalan dengan lancar walau lelah mendekap tubuh karena harus lembur bersama tim kpps juga saksi yang lain hingga jam satu malam. O iya tak sabar menunggu hari Minggu datang karena akan ada Kampus Fiksi di Universitas Tidar Magelang berbarengan dengan kompetisi Tidar Fiction Festival. Tak sabar untuk bertemu dengan pejuang-pejuang pena yang ada di Kota Magelang ini. Tak sabar untuk meraup ilmu dan keasyikan bersama para sahabat lainnya. Moment seperti ini memang kerap kutunggu, selain bisa menambah ilmu mengenai dunia kepenulisan tentunya karena bisa menambah teman sesama penggiat literasi atau pecinta dunia aksara. Senang rasanya jika sudah berada di tengah para peminat dunia literasi. Dari yang benar-benar pemula hingga yang mungkin sudah cukup mapan dalam hal menulis. Dan lagi karena bisa sharing satu sama lain. Semoga berjalan lancar tanpa kendala. Aamiin. :)
Sahabat, di tahun 2012 lalu aku pernah menyelenggarakan dua lomba menulis bekerja sama dengan penerbit soega. Rencananya di tahun 2014 ini aku ingin kembali eksis mengadakan lomba menulis. Kemungkinan ada sepuluh lomba menulis dengan tema berbeda yang ingin kuselenggarakan. Saat ini sudah dua lomba yang terselenggara, semoga hingga akhir tahun bisa menuntaskan delapan lomba yang lainnya. Untuk tema, jauh hari sudah kupersiapkan dengan baik. Karena di 2013 lalu aku lebih banyak fakum dari dunia kepenulisan, oleh karena itu di tahun ini aku kembali memompa semangat menulisku dengan mengajak sahabat-sahabat literasi yang lain untuk bergabung denganku di proyek antologi bersama. Meski lelah tetapi ada banyak keuntungan dan manfaat yang kudapatkan dengan menjadi seorang koordinator atau penyelenggara dari lomba menulis. Aku belajar banyak hal yang secara tak langsung membuatku lebih matang dalam menulis. Dari menyiapkan tema lomba, promosi info lomba ke grup-grup menulis, setelah naskah terkumpul aku masih perlu menyeleksi naskah-naskah yang masuk secara maksimal untuk bisa mendapatkan naskah-naskah bermutu yang nantinya akan bersanding dengan karyaku. Setelah itu dari mengedit tulisan hingga lay out pun aku kerjakan sendiri. Beruntung suami bersedia mendesain cover buku sesuai dengan keinginanku, karena memang untuk hal ini seleraku tak selalu cocok dengan orang lain. Jadi jika suami sendiri yang mendesain, aku bisa langsung protes atau memberi usulan jika desain maupun tema yang suami ajukan tidak sesuai dengan keinginanku. Tentu saja hal ini juga bermanfaat untuk penerbit, mereka tentu saja tak perlu kerja banyak, hanya tinggal mengecek hasil kerjaku lalu menerbitkan naskah utuh hasil lomba menulis yang aku adakan. Tetapi belum berhenti di sini, karena setelah buku terbit selaku koordinator aku diwajibkan untuk pintar mempromosikan buku-buku hasil kerja kerasku dan buah pena dari sahabat lainnya. Tak heran jika cover yang telah lengkap dengan ISBN dan barcodenya langsung kami promosikan secara gencar di dunia maya maupun dunia nyata. Ini dilakukan secara konsekuen dan konsisten agar buku ini benar-benar dikenal dan dapat memberikan manfaat banyak untuk orang lain. Terutama hal yang paling membahagiakan saat ada banyak orderan atau pesanan buku yang datang.:)
Aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahkan pernah kutulis dengan huruf kapital di buku diaryku di awal Januari 2014 lalu, bahwa tahun ini benar-benar akan kumanfaatkan sebagai tahun berkarya. Menulis.. menulis.. menulis.. dan terus menulis. Tentunya dengan tidak melupakan kewajibanku yang lain. Aku pikir aku benar-benar menikmati peranku sebagai ibu rumah tangga muda, kader di masyarakat, 'Cek Gu' dari banyak anak di PAUD, penulis yang masih berjuang habis-habisan untuk bisa berdiri sejajar dengan penulis senior sekelas Tere Liye, Oki Setiana Dewi, Dewi Lestari, dan penulis senior lainnya. Belum lagi kewajiban untuk menambah pundi-pundi rezeki di usaha fotokopian kami yang sudah berjalan tepat satu tahun pada tanggal 29 April besok. Sebenarnya kalau dipikir-pikir aku juga punya banyak masalah yang seabrek di dunia nyata. Tak jarang konflik beruntut dengan orang-orang tertentu yang membuatku gerah. Tetapi bagiku masalah yang ada di sekitarku tak boleh aku gabungkan dengan konsistensiku sebagai seorang penulis yang masih berakit-rakit ke hulu. Pikirku lagi, aku tak ingin kehilangan banyak kesempatan untuk bisa terus lebih baik dalam banyak hal. Belajar.. menambah wawasan dan pengalaman, terus berusaha untuk bisa menjadi sosok dan pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu. Setidaknya aku ingin membuktikan bahwa aku dan impianku pernah ada lewat untaian aksara yang lahir dari tarian jemari dan buah imajinasiku. Namun tak sembarang imajinasi, karena aku punya misi khusus sejak aku mengikrarkan diri untuk menjadi seorang penulis yang berusaha konsisten di genre Islami atau pun 'memoar & kisah inspiratif'. Aku ingin bermanfaat lewat tulisanku. Aku ingin bisa menginspirasi banyak orang melalui buah dari imaji penaku. Suatu saat akan ada hasil yang manis dari apa yang aku upayakan hari ini. Aku tak ingin berhenti berkarya.. aku ingin terus menoreh prestasi hingga nafasku menghembuskan hela terakhir. Semoga Allah ijabah dan kabulkan segala harap, doa dan pinta. Aamiin.
Sahabat, selamat malam dan terima kasih karena sudah sudi dan setia membaca catatan harian konyolku di rumah keduaku ini. Salam sejahtera dan sukses selalu untuk kita semua. Selamat malam ^_^
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)