Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
Alhamdulillah sakit perutku sudah berkurang. Sebenarnya aku sudah tahu bahwa kesehatanku benar-benar terganggu, tapi tetap saja memaksakan diri untuk beraktivitas seperti biasa. Puncaknya, tadi setelah shalat maghrib sakit perut melilit dengan begitu kuat. Sampai aku harus menangis karena menahan rasa sakit yang tak biasa. Ah, barangkali karena aku masih tak memperhatikan saran Dokter agar aku tak memforsir tubuh dan otakku, di tambah kebiasaan telat makan dan kurang tidur. Bandel! Kalau Bapak tahu, tentu beliau akan menceramahiku lagi dengan jurus ampuhnya. And, thanks to my husband, yang sudah bersedia berada di sampingku. ^^
Dua hari tak menulis di blog dikarenakan kesibukan yang cukup padat. But, aku merasa cukup lega karena proposal PAUD yang kukerjakan kemarin sudah selesai. Setelah memastikan bahwa hasil pekerjaanku bisa diterima tanpa perlu revisi dari pihak tertentu nantinya, aku menyerahkan langsung dua jilid proposal ke Mbak Zuhrotul Janah selaku pembina PAUD. Pekerjaan di rumah juga sudah tak terlalu memusingkan, pun di fotokopian yang tetap lancar seperti biasa. Begitupun dengan rapat penentuan seksi-seksi LPMD Jum'at lalu. Meski sempat nervous saat berbicara di hadapan peserta rapat yang hadir, aku tetap memberanikan diri memberi masukan kepada Pak Lurah juga Ketua LPMD yang baru mengenai seksi-seksi yang harusnya seperti ini dan seperti itu. Haha, gara-gara nervous sekali, aku tak sengaja meremas kertas yang harus kuketik ulang sebagai laporan hasil rapat hari itu. Habis mau bagaimana lagi, yang datang para sesepuh dan orang-orang yang tentunya sudah mumpuni dalam bidang ilmu dan pengalaman.
Tetapi namanya juga belajar, teman-teman yang lain pun terus menyemangati agar aku tak perlu malu untuk mengajukan pendapat dalam forum-forum seperti itu atau mungkin di tingkat yang lebih luas dan formal. Dan lagi, Pak Lurah menerima saran yang kuberikan agar seksi seni tak perlu dipisah dari seksi sosial budaya yang sudah tentu mengarah ke prosedur kegiatan atau program seksi seni nantinya. Berhubung aku merasakan keringat dingin mulai menjalar keluar, aku memutuskan untuk tak lagi mengklarifikasi pendapatku panjang lebar. Dan rapat tetap berjalan lancar dengan hasil yang sudah didapat. Alhamdulillah, meski dalam situasi dan kondisi yang cukup genting beberapa akhir ini, Allah masih memberikan banyak nikmat yang harus tetap kusyukuri. :)
Nulis sambil buka email yang loadingnya lama banget. Mungkin sekitar dua bulanan nggak ngecek email yang masuk, pas kebuka... email dari sahabat, pembaca juga penerbit buku memenuhi notif emailku. Satu-satu kubuka, yang sekiranya tak perlu dibalas kubiarkan tetap ada, yang harus dibalas segera kubalas dengan kata sapa dan ucapan maaf karena sangat terlambat membalas email mereka, sementara yang menurutku tak terlalu penting segera kuhapus agar tak memenuhi daftar email yang masuk.
Nah, Undang-Undang Darurat pelarangan untuk galau mulai mempengaruhiku sepertinya. Setidaknya tetap di koridor yang positif. Nggak boleh galau apalagi sedih berlarut-larut. Sebab, saat Allah menciptakan masalah.. Ia sertakan pula jalan keluarnya. Tugas kita bagaimana masalah tadi dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Ah, semangat rasanya kembali berpendar.. semoga hingga seterusnya. Fighting!! Semua akan teratasi dengan baik, saat kita berpikir bahwa kita mampu melewati semua kesulitan yang ada dengan baik pula. Thanks, Allah. :)
Dear... Aku harus menunda keberangkatanku ke Malang, mungkin sampai semua masalah dan pekerjaanku di sini sudah fix sebelum kutinggalkan untuk beberapa pekan. Sebenarnya, waktunya memang tak tepat. Mengingat sisa dari letusan Gunung Kelud waktu lalu masih menghiasi beberapa kota di sana dengan abu yang cukup tebal. Bismillah, semoga dimudahkan oleh Allah. Semoga semua rencana beserta target yang telah kupersiapkan dapat terpenuhi dengan baik juga hasil yang memuaskan tentunya. Aamiin. Man Jadda Wa Jada!!! ^_^9
Sudah hampir jam satu malam, masih ada beberapa janji dengan owner sebuah penerbit buku yang belum kupenuhi, yaitu membuat dan memposting info lomba secepatnya. Tentu saja aku selaku koordinator lomba yang bekerja sama dengan penerbit buku tersebut. Selain itu, draftku sudah mencapai 70% hampir tuntas. Tinggal beberapa langkah lagi. Aku hanya perlu tetap semangat, tekun, berusaha dan berdoa.. agar setelah draft naskah ini selesai, Allah tetap memberikan kumudahan untuk naskahku ini dalam menemukan penerbit yang berjodoh dengannya. Aamiin. Pasti bisa! Nggak ada yang nggak mungkin, jika kita sendiri berpikir bisa untuk melakukan hal tersebut.. Kita hanya perlu melakukan apa yang perlu kita lakukan, selebihnya serahkan kepada Sang Pemilik Kehidupan. Kita tak perlu bersusah payah mengambil alih pekerjaan Allah, setiap makhluk sudah membawa garis takdir dan nasibnya masing-masing. Tinggal kitalah yang harus mengarahkannya. Mengarahkan nasib ke jalan kesuksesan yang penuh dengan keberhasilan juga tak lepas dari cahaya iman. Sebab sebaik-baik cahaya adalah cahaya iman *nasihat Mbak Nia dua tahun silam saat aku masih berada di Tanjung Balai Karimun. ^_^
Syukran, Allah.. Semoga ke depannya semua tetap bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai harapan. Hubungan dengan kerabat, sahabat dan orang-orang tertentu lainnya bisa terus dan tetap membaik. Aamiin. :)
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)