Kugapai Asa Baru
Ku senandungkan asaku pada dinding hati yang
rapuh
Meski mendung tetap menyelimuti
Namun asa tetap kan bertahta pada singgasana jiwaku.
Ohh... Mentari bahagia.
Tak kutemui jejak-jejak sinarmu
Di antara jiwaku yang meradang sendu.
Tertatih dalam menyusuri tiap-tiap gang takdirku yang suram
Hingga aku terjatuh kembali di terowongan keputusasaan itu.
Tidak!
Hatiku menjerit tidak rela
Meski mendung tetap menyelimuti
Namun asa tetap kan bertahta pada singgasana jiwaku.
Ohh... Mentari bahagia.
Tak kutemui jejak-jejak sinarmu
Di antara jiwaku yang meradang sendu.
Tertatih dalam menyusuri tiap-tiap gang takdirku yang suram
Hingga aku terjatuh kembali di terowongan keputusasaan itu.
Tidak!
Hatiku menjerit tidak rela
Hendak berontak dari
keputusasaan itu yang siap mengkemaraui jiwaku.
Ohh.. Mentari bahagia. Bimbing aku,
bimbing aku dalam mengeja nikmatNya.
Hingga cahaya bahagia kan kembali berpendar.
Mendung pasti berganti.
Ohh.. Mentari bahagia. Bimbing aku,
bimbing aku dalam mengeja nikmatNya.
Hingga cahaya bahagia kan kembali berpendar.
Mendung pasti berganti.
Senin, 16042012 (Puisi ini telah terbit dan tergabung di novel "Zhy, Izinkan Aku Menjadi Puisimu")
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)